Sabtu, 05 November 2011

Analisis Sidik Jari

APAKAH ANALISIS SIDIK JARI?
Merupakan Sistem Analisis Sidik jari melalui pengukuran data-data biometrik untuk mengetahui sistem saraf dan distribusi saraf pada struktur bagian-bagian otak yang kemudian diinterpretasikan secara psikologi untuk megetahui kecenderungan motivasi, karakter, dan potensi bakat seseorang secara genetik.

SEJAK KAPAN ILMU INI ADA?
Ilmu ini sudah berusia lebih dari  200 tahun. Catatan ilmiah pertama ditemukan dari John Evangelist Purkinji – 1823 , pada 1823, John Evangelist Purkinji, seorang professor bidang Anatomy di Universitas Breslau menulis thesis mengenai 9 pola sidik jari. Namun dirinya belum menyebutkan makna dari sidik jari tersebut dan kaitannya dengan karakteristik  seseorang.

Kemudian pada tahun 1946  F.B.I. memproses 100.000 kartu yang menunjukkan sidik jari seseorang. Tujuannya sebagai pemindai dan pembeda antara seseorang dengan orang lain.
Tahun 1970, sebagian besarilmuwan dan akademisi mengumumkan bahwa dermatoglyphics (ilmu sidik jari) tidak bisa dipisahkan dengan psikologi. Kedua ilmu tersebut bisa berjalan beriringan dan bermanfaat untuk kehidupan, apalagi jika analisisnya didukung pula oleh data-data antropologi, genetika dan statistika.

2004  IBMBS- International Behavioral & Medical Biometrics Society menggunakan ilmu Dermatoglyphics digunakan untuk mengidentifikasikan penyakit bawaan genetika .
Sekarang ini, Amerika Serikat, Jepang dan Taiwan serta seluruh dunia menggunakan ilmu dermatoglyphic untuk dunia pendidikan, untuk mengembangkan sistem pengajaran yang baik, meningkatkan efektifitas dalam belajar dengan mengetahui gaya belajarnya.

DISIPLIN ILMU APA YANG MENJADI LANDASANNYA?
ü Berdasarkan ilmu / Science and Research of Dermatoglyphics (Ilmu tentang Sidik Jari); ini adalah cabang dari ilmu Biologi yang membahas genetika dan anatomi. Sidik jari yang terdapat pada jari tangan dan kaki mulai terbentuk dan tumbuh sejak 13 – 19 minggu usia kandungan. Pola sidik jari ditentukan oleh sel-sel kromosom, dan telah dipelajari dan dibuktikan secara genetika bahwa proses terbentuknya sidik jari adalah sesuatu yang diwariskan. Pola guratan pada sidik jari akan menunjukkan bawaan genetisnya, yang mana ini belum terpengaruh faktor lingkungannya.
ü Melibatkan ilmu anatomi & genetika Kedokteran, khususnya penelitian mengenai fungsi-fungsi bagian otak;
ü Melibatkan Ilmu Psikologi Modern;
ü Mengaplikasikan Sistem Komputerisasi Biometriks.

APA TUJUAN DAN MANFAAT ANALISIS SIDIK JARI?
¢  Memberikan data referensi secara lengkap dan akurat atas kondisi potensi genetika seseorang.
¢  Mengetahui potensi kekuatan bakat yang kuat dan bakat yang lemah, sehingga dapat memilih pendidikan dan karir masa depan secara lebih pasti.
¢  Mengetahui peta stimulasi area fungsi otak, sehingga memperoleh metode pembelajaran apa yang paling efektif.
¢  Mengetahui kecenderungan kepribadian, sehingga dapat menentukan strategi manajemen komunikasi dan mengatasi konflik dengan tepat.


APA HUBUNGANNYA ANTARA SIDIK JARI DENGAN POTENSI GENETIK?
v Potensi Genetik, khususnya Bakat, Area Stimulasi Kecerdasan, dan Kecenderungan Karakter Kepribadian, berkaitan erat dengan sistem syaraf  pada  fungsi-fungsi bagian OTAK
v Pola SIDIK JARI mulai muncul pada waktu bayi dalam kandungan (embrio) usia 13 minggu, pembentukan pola sidik jari seiring dengan pembentukan OTAK.
v Pola Sidik Jari ditentukan oleh kromosom-kromosom, yang ditentukan oleh DNA (genetik), dan tidak dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
v Sistem Syaraf di setiap jari di kedua belah tangan berhubungan erat dengan fungsi-fungsi bagian otak.
v  Dengan melihat pola SIDIK JARI pada tangan, maka menggambarkan sistem syaraf fungsi-fungsi bagian otak.
v Jadi, yang jadi obyek pengukuran sebenarnya adalah OTAK, yang dilihat melalui perantaraan jejak pembentukan SIDIK JARI pada tiap jari dan telapak tangan pada kedua belah tangan.

APA KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA ANALISIS SIDIK JARI?
Kelebihan
Dibandingkan dengan sistem penilaian (assessement) kepribadian dan pengukuran kecerdasan/bakat lainnya, Analisis Sidik Jari memiliki kelebihan sebagai berikut:
§  Akurasi lebih tinggi untuk mengukur potensi yang bersifat genetik; Potensi genetik lebih akurat diukur dengan metode penilaian secara genetik. Kondisi non-genetik lebih akurat diukur berdasarkan metode pengamatan/observasi berdasarkan tingkah laku.
§  Bersifat permanen, analisa ini hanya perlu dilakukan satu kali seumur hidup. Berbeda dengan test metode lain yang perlu dilakukan berulang-ulang.
§  Prosesnya yang simple, praktis, efisien dan aplikatif. Bisa untuk segala usia, segala kondisi, dan waktu yang relatif singkat.

Sementara itu, kelemahan/ kekurangan analisis sidik jari ini yakni:
§  Tidak bisa mengukur kondisi faktual kemampuan seseorang yang berubah-rubah setiap waktu karena selain genetik, kecerdasan seseorang sangat dipengaruhi oleh stimulasi lingkungannya.
§  Tidak bisa sebagai alat pembanding untuk mengukur kelebihan seseorang dibandingkan dengan orang lain. Bila tujuannya adalah menyeleksi dalam rangka mencari yang terbaik, maka analisa ini kurang dapat diaplikasikan.
§  Karena keterbatasan teknologi, fingerprint test terkadang tidak bisa mendeteksi untuk orang-orang yang memiliki kulit yang terlalu tipis dan keringat berlebihan. Hal ini disebabkan alat pemindai tidak mampu menangkap sidik jari pada kulit jenis ini.

Sumber : Kid’s Magz Finger Print, PT. Citra Promotama Mandiri






Tidak ada komentar:

Posting Komentar